Dapatmeningkatkan jumlah para wirausaha yang baik dan berkualitas. Dapat menumbuhkan kesadaran kewirausahaan yang tangguh dan kuat pada masyarakat. para ahli dan pakar memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda beda dalam mendefinisikan apa itu wirausaha.Untuk lebih jelasnya, simak berikut ini pengertian wirausaha menurut para ahli
Dunia kerja kantoran memang dunia yang kadang mengiurkan. Gaji yang bisa diterima tiap bulan sehingga tidak khawatir akan kekurangan uang, wibawa yang terangkat di mata masyarakat karena kerja di kantoran, masa depan yang cerah karena bermodalkan uang pensiunan dan masih banyak lagi hal-hal mengiurkan yang dirasakan orang kantoran. Kesempatan atau peluang setiap orang memang berbeda-beda. Ketika ditanyakan apakah mereka lebih memilih kerja kantoran atau wirausaha maka sebagian besar dari orang-orang akan lebih memilih dunia kerja kantoran dengan alasan kehidupan akan lebih terjamin. Tidak semua dari mereka akan bisa berkesempatan yang sama. Ada yang menempuh jalan lurus ketika mencari kerja tanpa harus merasakan rasa sakit karena ditolak, gagal dan sebagainya. Dari sebagian besar itu adapula orang-orang yang lebih memilih dunia wirausaha., alasan yang dikemukakan juga beragam. Namun yang pasti kehidupan itu memang pilihan termasuk juga dalam hal kerja. Semua punya tujuan yang mulia untuk kehidupan. Apalagi bagi orang yang mewujudkan dirinya untuk berwirausaha ditengah giuran dunia kerja kantoran. Sebuah tantangan besar untuk mereka yang mencoba mengais rupiah hari demi hari tanpa kepastian. Dalam sebulan bias menghasilkan banyak rupiah melebihi orang kantoran tapi bisa juga dalam sebulan itu tidak menghasilkan rupiah sedikitpun. Oleh karena itulah strategi bagi orang yang berwirausaha perlu ditingkatkan sehingga tidak terlibas oleh zaman. Inovasi dan kreativitas menjadi modal penting dalam membangun kewirausahaan. Selain itu, juga ketahanan mental yang membuat wirausahawan bertahan dalam berbagai kondisi usahanya. Siapa pun bisa menjadi wirausahawan, tetapi tingkat keberhasilannya dipengaruhi daya inovasi dan kreasi dalam diri. Jadi entrepreneur atau wirausaha merupakan orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna memastikan sukses. Seorang enterpreneur atau wirausahawan membawa dampak positif buat lingkungan masyarakat sekitarnya. Adanya seseorang yang berjiwa wirausaha maka akan menciptakan banyak lapangan kerja buat orang-orang yang tidak bisa masuk dunia kerja kantoran atau orang-orang yang belum mempunyai kesempatan bagus untuk masuk dunia kantoran. Bagi mereka yang berjiwa enterpreneur dan menjalankan minat dan bakatnya itu maka secara tidak langsung juga akan banyak membantu pemerintah dalam bidang perekonomian. Jiwa entrepreneur atau wirausaha ini menarik untuk dilirik. Apalagi ketika tingkat kebutuhan tenaga kerja semakin tidak bisa mengimbangi kecepatan jumlah Sumber Daya Manusia yang tersedia. Tenaga kerja yang ada jauh lebih ban yak daripada kebutuhan. Angka kebutuhan penerimaan Pegawai Negeri Sipil PNS tak mampu menampung jebolan Sekolah Menengah Atas atau Perguruan Tinggi. Instansi swasta pun demikian. Yang terjadi justru sebaliknya. Di tengah lilitan kebutuhan ekonomi sekarang, ribuan pabrik dan perusahaan swasta justru banyak yang mem-PHK karyawannya. Akibatnya, angka pengangguran membengkak. Ratusan ribu lulusan perguruan tinggi menganggur. Bangsa ini kelebihan tenaga kerja. Ujungnya, kita dipaksa "menjual" para tenaga kerja itu ke luar negeri dengan segala penderitaannya. Di sisi lain, seharusnya fenomena ini membuat anak negeri ini merenung. Selain terbatasnya lahan penerimaan PNS atau karyawan swasta, bangsa ini juga membutuhkan sosok-sosok entrepreneur. Kekayaan alam yang berlimpah, SDM yang membludak dan kebutuhan ekonomi yang kian membengkak, menuntut kita untuk belajar bekerja mandiri. Saatnya para karyawan merenung. Fakta menyebutkan, tingkat kenaikan gaji para karyawan, baik PNS maupun swasta, tak mampu mengejar tingkat pertambahan kebutuhan sehari-hari. Belum lagi. kalau ia harus mengubah nasib dengan mempunyai kendaraan atau rumah besar. Dalam analisanya yang ditulis Valentino Densi di bukunya Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian, Valentino Dinsi menyebutkan, PNS atau mereka yang bekerja sebagai karyawan swasta level menengah ke bawah, hanya bisa kaya dengan lima cara. Yaitu, menikah dengan orang kaya, mendapatkan warisan, menang undian, bekerja sampingan, dan korupsi. Merenungkan hal tersebut, selayaknya penghuni negeri ini mengubah paradigma berpikirnya. Paradigma sebagian masyarakat kita masih banyakyang ngotot memaksakan anaknya harus diterima di PNS dengan berbagai cara termasuk suapmenyuap dan nepotisme. Paradigma ini harus diubah dengan paradigma baru. Yaitu, mendidik generasi muda dengan jiwa wirausaha. Dengan demikian, begitu lulus dari SMA atau perguruan tinggi, generasi kita tak lagi belajar bagaimana menulis lamaran pekerjaan, tapi belajar cara membuat proposal bisnis. Mereka tak lagi berbondong-bondong menenteng map melamar jadi pegawai, tapi beramai-ramai membuka usaha baru. Jika jiwa wirausaha ini bisa kita tumbuhkan sejak dini, kita berharap negeri ini akan bangkit dari keterpurukan. Kekayaan alam yang melimpah ruah ini bisa kita kelolah sendiri tanpa harus mengundang orang asing. Syaratnya satu, kita mau berubah. Kalau dulu bekerja pada orang lain dianggap sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan uang, tetapi sekarang berwirausaha menjadi trend masa depan, karena dianggap lebih prospektif untuk meraih kebebasan waktu dan keuangan. Namun berwirausaha juga memerlukan pengetahuan, kecakapan, serta pengalaman, sehingga harus dipupuk sejak dini. Beberapa hal berikut ini merupakan hal yang perlu kita perhatikan dan lakukan berkenaan dengan upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan tersebut. Menumbuhkan jiwa wirausaha terkait erat dengan usaha memperbaiki kualitas diri sendiri dan kehidupan rohani, agar kita mampu menjadi personifikasi yang dapat dipercaya dan dihormati karena memiliki standar moral tinggi. Keunikan atau kualitas produk atau jasa maupun kecanggihan pola pemasaran bukan faktor utama produk atau jasa yang kita tawarkan diterima dengan baik. Sebab sukses dalam berwirausaha erat kaitannya dengan kemampuan meraih kepercayaan banyak orang, yang membuat konsumen tidak pernah ragu untuk membeli produk atau memakai jasa yang kita tawarkan. Oleh karena itulah menumbuhkan jiwa wirausaha ditengah pesonanya dunia kantoran cukup mambawa tantangan tersendiri. Pilihan memang ada ditangan kita masing-masing. Yang pasti harus terus berkreasi untuk kebangkitan negeri ini. Salam
Jikaanda dapat mengambil keputusan dengan baik, maka hal itu juga merupakan bagian dari yang dapat anda berikan pada perusahaan. Jelaskan bagaimana proses anda mengambil keputusan, sehingga menghasilkan kepetusun yang tepat. Jangan lupa sertakan contoh pengambilan keputusan yang pernah anda alami dan menghasilkan dampak yang begitu besar. 20.
Ketika menjadi seorang wirausahawan, kamu harus siap dengan berbagai tantangan dan persaingan di dunia usaha. Berbeda dengan karyawan kantoran, seorang wirausahawan akan memiliki tanggung jawab penuh pada bisnis yang dijalaninya nanti. Karena, sukses atau tidaknya bisnis tersebut tergantung pada si pemilik usaha. Bagi kamu yang serius ingin menjadi seorang wirausahawan yang sukses, tentu harus memulainya dengan membuat perencanaan terlebih dahulu. Ada beberapa langkah penting yang bisa kamu lakukan ketika ingin berwirausaha sendiri. Langkah-langkah ini akan membantu kamu menemukan ide bisnis yang sesuai dan bagaimana proses persiapannya. Apa sajakah langkah-langkah tersebut? Langkah-langkah untuk Menjadi Wirausahawan yang Sukses Bagi kamu yang ingin belajar bagaimana cara menghadapi berbagai tantangan dan persaingan di dunia usaha, ikuti langkah-langkah untuk menjadi wirausahawan yang sukses berikut ini. 1. Lakukan riset terlebih dahulu Langkah-langkah untuk menjadi wirausahawan yang sukses, tentu harus dimulai dengan menemukan ide bisnis yang tepat. Ide ini bisa didapatkan dengan melakukan riset terlebih dahulu. Apa pun jenis dan bidang usahanya, tentu harus melakukan riset. Riset akan membantu kamu menemukan peluang usaha yang potensial dan bagaimana kamu mengeksekusinya. Riset dimulai dengan mengidentifikasi beberapa pertanyaan sederhana, seperti apakah produk atau jasa tersebut dibutuhkan? Bagaimana cara mendapatkannya? Siapa yang membutuhkannya? Bagaimana persaingan dan kompetisinya? Apakah ada kompetitor sejenis yang menawarkan produk atau layanan serupa? Bagaimana sistem pemasarannya? Setelah mendapatkan jawabannya, lakukan riset kecil-kecilan terlebih dahulu. Validasi kembali hasil riset tersebut dengan pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. Jika hasilnya positif, maka ide bisnis tersebut bisa kamu realisasikan. Riset ini tidak hanya berlaku bagi jenis usaha berskala besar saja, ide bisnis sederhana seperti UMKM juga harus melakukannya. Jangan sampai asal memilih bidang usaha tanpa menggunakan data yang jelas. Baca juga Pengertian Riset Pemasaran dan Manfaatnya Dalam Sebuah Bisnis 2. Buatlah perencanaan bisnis Setelah menentukan pilihan, kini saatnya merealisasikannya dengan membuat perencanaan bisnis. Buat perencanaan secara matang, jelas, dan terukur. Perencanaan ini berfungsi sebagai guide agar usaha tersebut bisa berjalan sesuaikan roadmap yang telah kamu tentukan. Perencanaan tersebut bisa kamu buat sefleksibel mungkin, namun dengan target dan waktu yang jelas, sehingga hasilnya bisa terealisasi dengan baik. Perencanaan ini tidak hanya mencakup tahap perencanaan awal saja, tapi juga pengembangan dan evaluasi ke depannya. Kamu bisa meminta bantuan kepada orang-orang yang lebih kompeten sesuai bidang usaha yang kamu pilih. Mintalah pendapat dan masukan dari orang tersebut terhadap perencanaan yang kamu buat. Jadikan masukan tersebut sebagai bahan evaluasi. 3. Rencanakan keuangan secara matang Bisnis tanpa modal rasanya sulit terealisasi. Meski begitu, modal atau uang bukanlah parameter utama. Lalu, walaupun bisnis yang kamu jalani akan disokong investor dan modal yang besar, hasilnya akan percuma jika tidak diimbangi dengan perencanaan keuangan yang matang. Buatlah perencanaan keuangan dengan memperkirakan modal awal dan berbagai pengeluaran-pengeluaran lainnya. Misalnya seperti bahan baku, biaya produksi, pemasaran, gaji karyawan, stok barang, biaya sewa, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Setelah memiliki gambaran tersebut, kamu dapat membandingkannya dengan modal yang kamu miliki saat ini. Jika dirasa belum cukup, kamu bisa mendapatkan tambahan dana dengan mencari investor, partner, atau mengajukan pinjaman usaha. Pastikan kamu sudah melakukan perhitungan secara matang. Buatlah perjanjian resmi secara tertulis ketika ingin bekerja sama ataupun mengajukan pinjaman. Baca Juga Berhati-hatilah, Ini 10 Faktor yang Memicu Kegagalan dalam Wirausaha. 4. Tentukan badan usaha bisnis tersebut Entah bisnis besar maupun kecil, kamu perlu menentukan terlebih dahulu bagaimana kepemilikannya. Apakah akan dalam bentuk perseorangan, kemitraan, perseroan terbatas, atau korporasi. Jenis dan badan usaha tersebut akan mempengaruhi banyak faktor ke depannya. Salah satunya dalam hal pembayaran kewajiban pajak. 5. Tentukan nama brand Setelah itu, tentukan nama usaha atau brand yang ingin kamu gunakan. Gunakan nama yang sesuai dan bisa menggambarkan bidang usaha yang kamu jalani. Untuk menjaga brand atau merek dagang yang kamu gunakan, segera daftarkan secara resmi di HKI. Jika bidang usaha yang kamu pilih bersinggungan dengan ranah online, daftarkan juga nama domain sesuai dengan nama usaha atau brand yang kamu pilih. 6. Lakukan pengurusan dokumen dan izin usaha terkait Legalitas dokumen dan izin usaha merupakan salah satu hal yang tergolong cukup penting. Jenis dokumen dan izin cukup beragam, tentunya sesuai dengan bidang usaha yang kamu jalani. Sebagai contoh, untuk jenis usaha makan kemasan, biasanya harus memiliki sertifikat halal dari MUI dan terdaftar di badan POM. Baca Juga Faktor Keberhasilan Wirausaha yang Buat Bisnis Langgeng. 7. Tentukan sistem akuntansi dan keuangannya Untuk jenis usaha kecil, mungkin sistem pencatatan keuangannya tidak serumit dengan bisnis besar. Semakin bertumbuhnya usaha tersebut, maka pencatatan keuangannya juga akan semakin kompleks. Proses ini juga berkaitan dengan berbagai hal-hal lainnya, seperti pembuatan dan pengelola anggaran, pemasukan, utang dan piutang, banyaknya barang masuk dan keluar, pembayaran pajak, dan hal-hal lain terkait keuangan. Kamu bisa meng-hire tenaga ahli di bidang ini atau menyewa jasa konsultan akuntan dan keuangan. 8. Menyiapkan lokasi yang tepat Tempat yang strategis akan berpengaruh pada kelangsungan bisnis kamu ke depan. Untuk lokasi operasional, seperti gerai atau cabang usaha, pastikan lokasi tersebut cukup strategis dan mudah dijangkau konsumen. Pertimbangkan juga apakah usaha yang kamu bangun memiliki kantor pusat dan cabang yang berbeda. Jika iya, tentukan di mana lokasi kantor pusat berdiri, di mana lokasi toko atau kantor cabangnya berada, serta bagaimana sistem ruangan kantornya. Pilih lokasi sesuai dengan kebutuhan, termasuk apakah harus membeli atau menyewanya. 9. Siapkan dan bangun tim sesuai kebutuhan Jika bidang bisnis yang kamu bangun membutuhkan banyak resource, tentu kamu tidak bisa sembarangan melakukan proses recruitment. Kamu harus bisa menemukan karyawan yang memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan saat itu. Saat usaha yang kamu bangun masih tergolong kecil, kamu bisa merekrut karyawan yang bisa berperan banyak hal. Namun, jika sudah berkembang semakin besar, maka divisi yang dibutuhkan juga akan semakin banyak, seperti bagian produksi, keuangan, pemasaran, dan yang lainnya. Baca Juga 8 Kisah Pengusaha Sukses dari Nol di Indonesia yang Menginspirasi. 10. Lakukan promosi dan pemasaran secara efektif Promosi dan pemasaran berfungsi untuk menarik pelanggan agar mau membeli produk atau jasa yang kamu tawarkan. Untuk bisnis yang tergolong baru, mungkin kamu harus mencoba banyak channel dan saluran pemasaran terlebih dahulu. Tujuannya, untuk memastikan channel dan saluran mana yang efektif dan bisa kamu gunakan sebagai media pemasaran. Setelah itu, kamu bisa membuat perencanaan pemasaran yang lebih kompleks. Cari ide-ide baru dan segar yang bisa membuat produk atau layanan kamu lebih dikenal publik. Pastikan bujet pemasaran yang kamu gunakan tidak terbuang percuma. Lakukan analisa dan evaluasi kembali, bandingkan biaya pemasaran yang kamu keluarkan dengan return atau omzet yang didapat selama pemasaran berlangsung. Baca juga 10 Rekomendasi Film Motivasi Bisnis Biar Makin Semangat Usaha Nah, itulah langkah-langkah untuk menjadi wirausahawan yang sukses. Untuk menggapai mimpi tersebut, tentu membutuhkan banyak waktu dan proses yang panjang. Dengan perencanaan yang matang, maka kamu akan lebih siap. Semakin berkembangnya bisnis tersebut, semakin besar juga tantangan dan persaingannya nanti. Setelah mengetahui langkah-langkah untuk menjadi wirausahawan yang sukses di atas, kini saatnya kamu memulai perencanaan usaha kamu. Usaha bisa dimulai dari hal kecil. Kamu juga bisa bergabung dengan Mitra Bukalapak dan mencoba pengalaman bisnis sebagai agen travel, agen ekspedisi, agen emas, dan lain sebagainya.

Faktorfaktor internal (minat, pemberdayaan, dan motivasi) mempengaruhi keputusan wanita untuk berwirausaha, terutama yang paling kuat adalah minat dan motivasi, namun pemberdayaan tidak berpengaruh secara signifikan. Diantara faktor-faktor eksternal seperti

Tarmudji 2006 menyatakan bahwa minat adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang meminta/menyuruh. Tarmudji menyatakan bahwa minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik pada suatu obyek lain dan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Hurlock dalam Riyanti 2003 menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan bila seseorang bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah. Crow & Crow dalam Yuwono dkk 2008 menyebutkan ada tiga aspek minat pada diri seseorang, yaitu a. Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai sumber penggerak untuk melakukan sesuatu. b. Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang akan menentukan posisi individu dalam lingkungannya. c. Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya. Masrun dalam Yuwono et al. 2008 menyatakan bahwa banyak lulusan perguruan tinggi belum mampu berwirausaha. Mahasiswa cenderung berpikir bagaimana caranya mereka bisa diterima bekerja sesuai dengan gelar kesarjanaannya dan dengan gaji yang sesuai ketika menyelesaikan kuliahnya. Mereka berpendapat lebih baik menganggur daripada mendapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahliannya. Lebih lanjut Masrun menyatakan bahwa penduduk yang mempunyai pendidikan tinggi justru kurang berminat menjadi wirausaha, tercatat hanya 10% yang berminat menjadi wirausaha. Mereka yang pendidikannya rendah justru 49% yang berminat menjadi wirausaha. Dalam Handbook seperti yang dikutip oleh Wirasasmita dalam Suryana 2006 55 dikemukakan beberapa alasan yang menumbuhkan minat seseorang menjadi wirausaha yakni 1. Alasan keuangan. Untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan dan sebagai jaminan stabilitas keuangan. 2. Alasan sosial. Memperoleh gengsi/status agar dikenal dan dihormati banyak orang, menjadi teladan untuk ditiru orang lain dan agar dapat bertemu banyak orang. 3. Alasan pelayanan. Agar bisa membuka lapangan pekerjaan dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. 4. Alasan pemenuhan diri. Untuk bisa menjadi seorang atasan, mencapai sesuatu yang diinginkan, menghindari ketergantungan kepada orang lain, menjadi lebih produktif dan menggunakan potensi pribadi secara maksimum. Mudjiarto et al. 2005 42 menyatakan bahwa bahwa umumnya orang berminat membuka usaha sendiri karena beberapa alasan berikut ini 1 Mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan. 2 Memenuhi minat dan keinginan pribadi. 3 Membuka diri untuk berkesempatan menjadi bos bagi diri sendiri. 4 Adanya kebebasan dalam manajemen. Zimmerer 2004 menyatakan bahwa ada 8 faktor yang menjadi pendorong pertumbuhan minat kewirausahaan, yakni 1 Pendapat bahwa wirausaha adalah seorang pahlawan. 2 Pendidikan kewirausahaan. 3 Faktor ekonomi dan kependudukan. 4 Pergeseran dari ekonomi industri ke ekonomi jasa. 5 Kemajuan teknologi. 6 Gaya hidup bebas. 7 E-Commerce dan The World Wide Web. 8 Terbukanya peluang bisnis internasional. Swasono 1978 menyatakan bahwa individu yang berminat wirausaha lebih dipacu oleh keinginan berprestasi daripada hanya sekedar mengejar keuntungan. Seseorang wirausaha tidak cepat puas akan hasil yang dicapai akan tetapi selalu mencari cara dan kombinasi baru serta produksi baru sehingga tercapai perluasan usahanya. Hal ini berarti individu yang mempunyai minat berwirausaha harus memiliki sikap bertanggung jawab dengan memperhitungkan konsekuensi yang mungkin ada. Minat berwirausaha akan menarik individu terhadap suatu usaha dimana usaha tersebut dirasakan dapat memberikan suatu yang berguna, bermanfaat dan sangat penting bagi kehidupan dirinya sehingga menimbulkan suatu dorongan atau keinginan untuk mendapatkannya. Pada minat berwirausaha dibutuhkan kesanggupan untuk berhubungan dengan bidang kewirausahaan sehingga individu memiliki minat terhadap pekerjaan wirausaha. Related posts
2 Penegasan Minat Berwirausaha Petunjuk : a. Berilah tanda silang X pada opsi pilihan sesuai dengan pendapat anda b. Berikan penjelasan secara singkat kenapa anda memilih opsi tersebut 1. Seberapa besar minat atau ketertarikan anda untuk berwirausaha a. Sangat Tinggi b. Tinggi c. Sedang d. Rendah e.
34 Manfaat Motivasi dalam Berwirausaha Manfaat motivasi menurut Arep Tanjung 2003 16 adalah menciptakan gairah dalam melaksanakan aktifitas kerja atau usaha sehingga produktivitas kerja atau usaha menjadi meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena bekerja dengan orang-orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat. Artinya pekerjaan diselesaikan sesuai standar yang benar dan dalam skala waktu yang sudah ditentukan, serta orang akan senang melakukan pekerjaannya. Jika seseorang melakukan suatu pekerjaan baik dalam bekerja atau berwirausaha karena adanya motivasi yang mendorongnya untuk melakukan pekerjaan tersebut, maka berakibat orang tersebut akan senang terhadap pekerjaan yang dilakukannya karena merasa dihargai atau diakui. Hal ini dapat dimaklumi karena dorongan yang tinggi untuk menghasilkan sesuatu sesuai target yang ditetapkan. Adapun ciri-ciri orang yang termotivasi dapat terlihat jelas dalam skema gambar sebagai berikut Gambar Ciri- ciri orang yang termotivasi Orang yang termotivasi Bekerja sesuai standar Senang Bekerja Merasa berharga Bekerja keras Sedikit pengawasan Semangat juang tinggi 35 Sumber Arep Tanjung 2003 17 Teori Motivasi dalam Berwirausaha Teori Motivasi Douglas McGregor 1993 21, salah satu aspek penting dalam perusahaan untuk meningkatkan atau menjaga etos kerja para karyawan agar tetap gigih dan giat dalam bekerja guna meningkatkan atau menjaga produktifitas kerja yaitu dengan memberikan motivasi daya perangsang bagi para karyawan supaya kegairahan bekerja para karyawan tidak menurun. Kegairahan para pekerja tersebut sangat dibutuhkan suatu perusahaan karena dengan semangat yang tinggi para karyawan dapat bekerja dengan segala daya dan upaya yang mereka miliki tidak setengah- setengah sehingga produktifitasnya maksimal dan memungkinkan terwujutnya tujuan yang ingin dicapai. Menurut George R. dan Leslie W. dalam Matutina 1993 21 mengatakan bahwa motivasi adalah ―……getting a person to exert a high degree of effort ….‖ yang artinya motivasi membuat seseorang bekerja lebih berprestasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan action atau activities dan memberikan kekuatan yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidak 36 seimbangan. Ada definisi yang menyatakan bahwa motivasi berhubungan dengan 1. Pengaruh perilaku. 2. Kekuatan reaksi maksudnya upaya kerja, setelah seseorang karyawan telah memutuskan arah tindakan-tindakan. 3. Persistensi perilaku, atau berapa lama orang yang bersangkutan melanjutkan pelaksanaan perilaku dengan cara tertentu. Motivasi atau dorongan kepada karyawan untuk bersedia bekerja bersama demi tercapainya tujuan bersama ini terdapat dua macam, yaitu a Motivasi finansial, yaitu dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial kepada karyawan. Imbalan tersebut sering disebut insentif. b Motivasi nonfinansial, yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial uang, akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, pendekatan manusia dan lain sebagainya. Teori motivasi dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu teori kepuasan content theory dan teori proses process theory. Teori ini dikenal dengan nama konsep Higiene, yang mana cakupannya adalah 1. Isi Pekerjaan. Hal ini berkaitan langsung dengan sifat-sifat dari suatu pekerjaan yang dimiliki oleh tenaga kerja yang isinya meliputi Prestasi, upaya dari pekerjaan atau karyawan sebagai aset jangka panjang dalam 37 menghasilkan sesuatu yang positif di dalam pekerjaannya, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, pengembangan potensi individu. 2. Faktor Higienis. Suatu motivasi yang dapat diwujudkan seperti halnya gaji dan upah, kondisi kerja, kebijakan dan administrasi perusahaan, hubungan antara pribadi, kualitas supervisi. Pada teori tersebut bahwa perencanaan pekerjaan bagi karyawan haruslah menunjukkan keseimbangan antara dua faktor. Teori Motivasi Hierarki Kebutuhan Maslow Abraham Maslow dalam Hamzah 2009 40 mengemukakan bahwa kebutuhan manusia tersebut secara hierarki semuanya laten dalam diri manusia, dalam teori ini Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi lima tingkat seperti kebutuhan fisiologis physiological needs, kebutuhan akan rasa aman safety needs, kebutuhan akan cinta kasih atau kebutuhan sosial social needs, kebutuhan akan penghargaan dan penghormatan esteem needs, dan tingkat yang paling tinggi kebutuhan aktualisasi diri self actualization. Berikut adalah gambar dari tingkatan Teori motivasi hierarki kebutuhan Maslow. 38 Bagan Hierarki Kebutuhan Maslow Sumber Hamzah B. Uno Teori tersebut didasarkan pada dua asumsi; 1 kebutuhan seseorang tergantung dari apa yang telah dimilikinya dan; 2 kebutuhan merupakan hierarki dilihat dari tingkatan pentingnya. Jadi apabila setiap tingkatan sudah terpenuhi oleh seseorang maka akan naik ketingkatan selanjutnya dan begitu seterusnya. Terpenuhinya kebutuhan tersebut bukan berarti harus terpenuhi secara sempurna semuanya atau dengan sangat memuaskan, dapat saja terjadi jika kebutuhan ditingkat pertama belum memuaskan pemenuhannya akan tetapi telah muncul kebutuhan di tingkat selanjutnya maka hal itu adalah tidak menjadi sebuah masalah yang besar, karena pada dasarnya manusia ingin segera cepat memenuhi semua tingkatanya, hal tersebut dapat dilihat dinegara-negara berkembang masyarakatnya ingin cepat sekali memenuhi semua tingkat kebutuhannya ke tingkat yang lebih tinggi. Jadi dengan kata lain ada keterkaitan antara Aktualisasi Diri PenghormatanPenghargaan Rasa Memiliki dan Rasa CintaSayang Perasaan Aman dan Tenteram Kebutuhan Fisiologis 39 tingkatan yang satu dengan tingkatan lainnya sampai dengan semua tingkatan tersebut terpenuhi semuanya. Teori Motivasi Prestasi Achievement Theory Berdasarkan Jounal International of Businness and Economic in Indonesia 1976 oleh Indarti dan Rostiani yaitu Achievement needs to be interpreted as a single character that motivates a person to face the challenge of achieving success and excellence. Further, McClelland 1976 asserted that the need for achievement as ones personality traits that would encourage someone to have entrepreneurial intentions. According to him, there are three attributes that are attached to someone who has a high need for achievement, namely a personal responsibility in making decisions, b willing to take risks in accordance with its capabilities, and c have always been interested to learn of the decision that have been taken. Kebutuhan akan prestasi dapat diartikan sebagai suatu kesatuan watak yang memotivasi seseorang untuk menghadapi tantangan untuk mencapaikesuksesan dan keunggulan. Lebih lanjut, McClelland 1976 35 menegaskan bahwa kebutuhan akan prestasi sebagai salah satu karakteristik kepribadian seseorang yang akan mendorong seseorang untuk memiliki intensi kewirausahaan. Menurutnya, ada tiga atribut yang melekat pada seseorang yang mempunyai kebutuhan akan prestasi yang tinggi, yaitu a menyukai tanggung jawab pribadi dalam mengambil keputusan, b mau mengambil resiko sesuai dengan kemampuannya, dan c memiliki minat untuk selalu belajar dari keputusan yang telah diambil. Tak hanya itu Menurut McClelland dalam Alma 2009 96 mengemukakan bahwa pada dasarnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga kebutuhan 40 1. Need For Achievement n’Ach The drive to excel, to achieve in relation to a set of standard, to strive to succeed. 2. Need for Power n’Pow The Need to make other behave in a way that they would not have behaved otherwise. 3. Need For Affiliation n’Aff the desire for friendly and close interpersonal relationships. Kebutuhan berprestasi wirausaha n’Ach terlihat dalam bentuk tindakanuntuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibanding yang memiliki motif berprestasi tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya. 1. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilandan kegagalan. 2. Memiliki tanggungjawab personal yang tinggi. 3. Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungkan. 4. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang. Jika tugas yang diembannya sangat ringan maka wirausaha merasa kurang tantangan tetapi ia selalu menghindari tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat rendah. Kebutuhan akan kekuasaan n’Pow yaitu hasrat untuk mempengaruhi, mengendalikan, dan menguasai orang lain. Ciri umumnya adalah senag bersaing, berorientasi pada status, dan cenderung berorientasi keinginan mempengaruhi orang lain. 41 Kebutuhan untuk berafiliaisi n’Aff yaitu hasrat untuk diterima dan disukai oleh orang lain. Wirausaha yang mempunyai motivasi berafiliasi tinggi lebih menyukai persahabatan, bekerjasama daripada persaingan, dan saling pengertian. Teori Dua Faktor Frederick Herzberg Teori Dua Faktor Herzberg Frederick Herzberg dalam Hasibuan 1990 177 mengemukakan teori motivasi berdasar teori dua faktor yaitu faktor higiene dan motivator. Dia membagi kebutuhan Maslow menjadi dua bagian yaitu kebutuhan tingkat rendah fisik, rasa aman, dan sosial dan kebutuhan tingkat tinggi prestise dan aktualisasi diri serta mengemukakan bahwa cara terbaik untuk memotivasi individu adalah dengan memenuhi kebutuhan tingkat tingginya. Menurut Hezberg dalam Robbins 2001 170, faktor-faktor seperti kebijakan, administrasi perusahaan, dan gaji yang memadai dalam suatu pekerjaan akan menentramkan karyawan. Bila faktor-faktor ini tidak memadai maka orang-orang tidak akan terpuaskan. Menurut hasil penelitian Herzberg dalam Hasibuan 1990 176, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam memotivasi bawahan yaitu a Hal-hal yang mendorong karyawan adalah pekerjaan yang menantang yang mencakup perasaan berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan, dapat menikmati pekerjaan itu sendiri dan adanya pengakuan atas semua itu. 42 b Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah terutama pada faktor yang bersifat embel-embel saja dalam pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat dan lain-lain sejenisnya. c Karyawan akan kecewa bila peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari kesalahan. Herzberg dalam Robbins 2001 172, menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor yang merupakan kebutuhan, yaitu a. Maintenance Factors Adalah faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman badaniah. Kebutuhan kesehatan ini merupakan kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi. b. Motivation Factors Adalah faktor motivator yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan. Factor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang berkaitan langsung denagn pekerjaan. Penerapan Teori Dua Faktor Herzberg Dalam Organisasi Dalam kehidupan organisasi, pemahaman terhadap motivasi bagi setiap pemimpin sangat penting artinya, namun motivasi juga dirasakan 43 sebagai sesuatu yang sulit. Hal ini dikemukakan oleh Wahjosumidjo 1994 173 sebagai berikut a Motivasi sebagai suatu yang penting important subject karena peran pemimpin itu sendiri kaitannya dengan bawahan. Setiap pemimpin tidak boleh tidak harus bekerja bersama-sama dan melalui orang lain atau bawahan, untuk itu diperlukan kemampuan memberikan motivasi kepada bawahan. b Motivasi sebagai suatu yang sulit puzzling subject, karena motivasi sendiri tidak bisa diamati dan diukur secara pasti. Dan untuk mengamati dan mengukur motivasi berarti harus mengkaji lebih jauh perilaku bawahan. Disamping itu juga disebabkan adanya teori motivasi yang berbeda satu sama lain. Untuk memahami motivasi karyawan digunakan teori motivasi dua arah yang dikemukakan oleh Herzberg 1. Teori yang dikembangkan oleh Herzberg berlaku mikro yaitu untuk karyawan atau pegawai pemerintahan di tempat ia bekerja saja. Sementara teori motivasi Maslow misalnya berlaku makro yaitu untuk manusia pada umumnya. 2. Teori Herzberg lebih eksplisit dari teori hirarki kebutuhan Maslow, khususnya mengenai hubungan antara kebutuhan dengan performa pekerjaan. Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg yang merupakan pengembangan dari teori hirarki kebutuhan menurut Maslow. 44 3. Teori Herzberg memberikan dua kontribusi penting bagi pimpinan organisasi dalam memotivasi karyawan. Pertama, teori ini lebih eksplisit dari teori hirarki kebutuhan Maslow, khususnya mengenai hubungan antara kebutuhan dalam performa pekerjaan. Kedua, kerangka ini membangkitkan model aplikasi, pemerkayaan pekerjaan Leidecker and Hall dalam Timpe 199913. Berdasarkan hasil penelitian terhadap akuntan dan ahli teknik Amerika Serikat dari berbagai Industri, Herzberg dalam Cushway and Lodge 1995 138 mengembangkan teori motivasi dua faktor. Menurut teori ini ada dua faktor yang mempengaruhi kondisi pekerjaan seseorang, yaitu faktor pemuas motivation factor yang disebut juga dengan satisfier atau intrinsic motivation dan faktor kesehatan hygienes yang juga disebut disatisfier atau ekstrinsic motivation. Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong karyawan termotivasi yaitu faktor intrinsik yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing orang, dan faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Jadi karyawan yang terdorong secara intrinsik akan menyenangi pekerjaan yang memungkinnya menggunakan kreaktivitas dan inovasinya, bekerja dengan tingkat otonomi yang tinggi dan tidak perlu diawasi dengan ketat. Kepuasan disini tidak terutama dikaitkan dengan perolehan hal-hal yang bersifat materi. Sebaliknya, mereka yang lebih terdorong oleh faktor-faktor ekstrinsik cenderung melihat kepada apa yang diberikan oleh 45 organisasi kepada mereka dan kinerjanya diarahkan kepada perolehan hal- hal yang diinginkannya dari organisasi dalam Sondang 2002 107. Adapun yang merupakan faktor motivasi menurut Herzberg adalah pekerjaan itu sendiri the work it self, prestasi yang diraih achievement, peluang untuk maju advancement, pengakuan orang lain ricognition, tanggung jawab responsible. Menurut Herzberg dalam Cushway and Lodge 1995 138, faktor hygienisextrinsic factor tidak akan mendorong minat para pegawai untuk berforma baik, akan tetapi jika faktor-faktor ini dianggap tidak dapat memuaskan dalam berbagai hal seperti gaji tidak memadai, kondisi kerja tidak menyenangkan, faktor-faktor itu dapat menjadi sumber ketidakpuasan potensial. Sedangkan faktor motivationintrinsic factor merupakan faktor yang mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi. Jadi pemuasan terhadap kebutuhan tingkat tinggi faktor motivasi lebih memungkinkan seseorang untuk berforma tinggi daripada pemuasan kebutuhan lebih rendah hygienis Leidecker Hall dalam Timpe 1999 13. Dari teori Herzberg dalam Cushway Lodge 1995 139, tersebut uanggaji tidak dimasukkan sebagai faktor motivasi dan ini mendapat kritikan oleh para ahli. Pekerjaan kerah biru sering kali dilakukan oleh mereka bukan karena faktor intrinsik yang mereka peroleh dari pekerjaan itu, tetapi kerena pekerjaan itu dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka. 46 Teori E-R-G Clayton Alderfer Alderfer 1972 34, mengemukakan tiga kategori kebutuhan. Kebutuhan tersebut adalah ; a. Eksistence E atau Eksistensi Meliputi kebutuhan fisiologis seperti lapar, rasa haus, seks, kebutuhan materi, dan lingkungan kerja yang menyenangkan. b. Relatedness R atau keterkaitan Menyangkut hubungan dengan orang-orang yang penting bagi kita, seperti anggota keluarga, sahabat, dan penyelia di tempat kerja. c. Growth G atau pertumbuhan Meliputi kenginginan kita untuk produktif dan kreatif dengan mengerahkan segenap kesanggupan kita. Alderfer menyatakan bahwa 1. bila kebutuhan akan eksistensi tidak terpenuhi, pengaruhnya mungkin kuat, namun kategori-kategori kebutuhan lainnya mungkin masih penting dalam mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan. 2. meskipun suatu kebutuhan terpenenuhi, kebutuhan dapat berlangsung terus sebagai pengaruh kuat dalam keputusan. Jadi secara umum mekanisme kebutuhan dapat dikatakan sebagai berikut 1. Frustration – Regression 2. Satisfaction – Progression 47 Teori Motivasi Proses Process Theory Teori ini berusaha agar setiap pekerja giat sesuai dengan harapan organisasi perusahaan. Daya penggeraknya adalah harapan akan diperoleh si pekerja. Dalam hal ini teori motivasi proses yang dikenal seperti 1. Teori Harapan Expectancy Theory, komponennya adalah Harapan, Nilai Value, dan Pertautan Instrumentality. 2. Teori Keadilan Equity Theory, hal ini didasarkan tindakan keadilan diseluruh lapisan serta obyektif di dalam lingkungan perusahaannya. 3. Teori Pengukuhan Reinfocement Theory, hal ini didasarkan pada hubungan sebab-akibat dari pelaku dengan pemberian kompensasi. Beberapa tokoh yang mendukung teori ini adalah 1. Equity Theory S. Adams 2. Expectancy Theory Victor Vroom 3. Goal Setting Theory Edwin Locke 4. Reinforcement Theory Skinner 5. X Y Theory Mc Gregor 1. Teori Keadilan Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang pegawai mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu 48 a. Seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar b. Mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam menumbuhkan suatu persepsi tertentu, seorang pegawai biasanya menggunakan empat macam hal sebagai pembanding, hal itu antara lain a Harapannya tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak diterima berdasarkan kualifikasi pribadi, seperti pendidikan, keterampilan, sifat pekerjaan dan pengalamannya; b Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi yang kualifikasi dan sifat pekerjaannnya relatif sama dengan yang bersangkutan sendiri; c Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain di kawasan yang sama serta melakukan kegiatan sejenis; d Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jumlah dan jenis imbalan yang pada nantinya akan menjadi hak dari para pegawai yang bersangkutan. 2. Teori Harapan Victor Vroom 1964 54, mengembangkan sebuah teori motivasi berdasarkan kebutuhan infernal, tiga asumsi pokok Vroom dari teorinya adalah sebagai berikut a Setiap individu percaya bahwa bila ia berprilaku dengan cara tertentu, ia akan memperoleh hal tertentu. Ini disebut sebuah 49 harapan hasil outcome expectancy sebagai penilaian subjektif seseorang atas kemungkinan bahwa suatu hasil tertentu akan muncul dari tindakan orang tersebut. b Setiap hasil mempunyai nilai, atau daya tarik bagi orang tertentu. Ini disebut valensi valence sebagai nilai yang orang berikan kepada suatu hasil yang diharapkan. c Setiap hasil berkaitan dengan suatu persepsi mengenai seberapa sulit mencapai hasil tersebut. Ini disebut harapan usaha effort expectancy sebagai kemungkinan bahwa usaha seseorang akan menghasilkan pencapaian suatu tujuan tertentu. Motivasi dijelaskan dengan mengkombinasikan ketiga prinsip ini. Orang akan termotivasi bila ia percaya bahwa a. Suatu perilaku tertentu akan menghasilkan hasil tertentu b. Hasil tersebut punya nilai positif baginya c. Hasil tersebut dapat dicapai dengan usaha yang dilakukan seseorang Dengan kata lain Motivasi, dalam teori harapan adalah keputusan untuk mencurahkan usaha. 3. Teori penetapan tujuan goal setting theory Memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni a tujuan-tujuan mengarahkan perhatian; b tujuan-tujuan mengatur upaya; c tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan 50 d tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan. Teori ini juga mengungkapkan hal hal sebagai berikut a Kuat lemahnya tingkah laku manusia ditentukan oleh sifat tujuan yang hendak dicapai. b Kecenderungan manusia untuk berjuang lebih keras mencapai suatu tujuan, apabila tujuan itu jelas, dipahami dan bermanfaat. c Makin kabur atau makin sulit dipahami suatu tujuan, akan makin besar keengganan untuk bertingkah laku. a. Reinforcement Theory Skinner b. Teori ini didasarkan atas ―hukum pengaruh‖ c. Tingkah laku dengan konsekuensi positif cenderung untuk diulang, sementara tingkah laku dengan konsekuensi negatif cenderung untuk tidak diulang. Rangsangan yang didapat akan mengakibatkan atau memotivasi timbulnya respon dari seseorang yang selanjutnya akan menghasilkan suatu konsekuensi yang akan berpengaruh pada tindakan selanjutnya. Konsekuensi yang terjadi secara berkesinambungan akan menjadi suatu rangsangan yang perlu untuk direspon kembali dan mengasilkan konsekuensi lagi. Demikian seterusnya sehingga motifasi mereka akan tetap terjaga untuk menghasilkan hal-hal yang positif dalam Nurhalim 2009 9. 51 Douglas McGregor teori motivasi X dan Y. Menyatakan bahwa ada dua pandangan tentang manusia yang pertama pada dasarnya negatif teori-X dan kedua pada dasarnya positif teori-Y. Berkesimpulan bahwa pandangan seorang manajer tentang sifat manusia didasarkan atas pengelompokan asumsi tertentu dan manmusia cenderung menyesuaikan perilakunya terhadap bawahannya sesuai dengan asumsi-asumsi tersebut . Ada empat asumsi yang dianut oleh para manajer dalam teori-X, yaitu a Pada dasarnya pegawai tidak menyukai pekerjaan, jika mungkin berusaha menghindarinya. b Karena pegawai tidak menyukai pekerjaan, maka mereka harus dipaksa, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. c Para pegawai akan mengelakkan tanggung jawab dan mencari pengarahan yang formal sepanjang hal itu terjadi. d Kebanyakan pegawai menempatkan rasa aman diatas faktor lain yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan memperlihatkan sedikit ambisi. Sedangkan pandangan yang positif teori-Y adalah a Para pegawai dapat mnelihat pekerjaan sebagai sesuatu yang biasa seperti halnya istirahat dan bermain. 52 b Manusia akan menentukan arahnya sendiri dan mengendalikan diri, jika mereka merasa terikat kepada suatu tujuan. c Rata-rata orang dapat belajar untuk menerima dan mencari tanggung jawab. d Kreativitas-kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan yang baik-tersebar luas pada seluruh populasi dan tidak selalu merupakan hak dari mereka yang menduduki fungsi manajerial. Implikasi dari teori-X dan teori-Y terhadap teori organisasi, berargumentasi bahwa asumsi teori-Y lebih disukai dan dapat membimbing para manajer dalam merancang organisasi mereka serta dapat memotivasi pegawai-pegawainya. Secara singkat teori ini menyatakan bahwa dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia, pada dasarnya satu negatif teori X yang mengandaikan bahwa kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan satu lagi positif teori Y bahwa kebutuhan order tinggi mendominasi individu. Motivasi kewirausahaan Motivasi kewirausahaan adalah keinginan dan kemampuan seseorang dalam mengelola semua peluang menjadi suatu nilai yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Dengan adanya motivasi untuk berwirausaha masyarakat akan aktif dalam mengarahkan semua potensi diri, bekerja keras, dan mampu menjadikan peluang yang ada sebagai lahan untuk dijadikan suatu usaha dalam Lutfi 2008 8. 53 Kewirausahaan Pengertian Kewirausahaan Pengertian mengenai kewirausahaan sangat banyak dan para ahli mendefinisikan dengan bahasa yang berbeda akan tetapi mempunyai makna yang hampir sama. Menurut Swasono 1978 38, dalam konteks bisnis wirausaha adalah pengusaha akan tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung risiko yang mempunyai visi ke depan, dan memiliki keunggulan dalam berprestasi bidang usaha. Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola, dan berani menanggung risiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha Stenhoff dan Burgess dalam Suryana 2003 35. Sedangkan menurut Prawirokusumo 1997 5 wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumberdaya untuk menemukan peluang opportunity dan perbaikan preparation hidup. Menurut Alma 2009 220 menjelaskan istilah wirausaha, secara etimologi wirausaha berasal bahasa Perancis yaitu dari kata entrepreneur yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go between. Kemudian secara terminologi pengertian wirausaha entrepreneur menurut J. Schumpeter dalam Alma 200924 adalah ‗Entrepreneur as the 54 person who destroys the existing economic order by introducing new product and service, by creating new forms of organization or by exploiting new raw material’. Menurut J. Schumpeter tersebut wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang mendobrak sistem perekonomian yang telah ada dengan melakukan usaha baru dalam bidang barang dan jasa, dengan membuat bentuk baru dari organisasi atau mengolah bahan baku baru. Selain itu, Bygrave dan Zacharkis dalam Agus Gusnawan 2009 1 memberikan pengertian lain men genai wirausaha, yaitu ‗entrepreneur is someone who perceives an opportunity and creates an organization to pursue it yang artinya wirausaha adalah seseorang yang merasa memiliki peluang dan mampu menciptakan organisasi untuk mengejarnya. Sesuai dengan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa wirausaha yaitu seorang yang mampu melihat peluang pasar sekaligus menciptakan pekerjaan yang baru dalam bidang barang maupun jasa untuk keuntungan dirinya dan orang disekitarnya. Hendro 2011 165, berpendapat sikap yang harus dilimiki oleh seorang wirausaha adalah berfikir positif, berorientasi jauh kedepan, penuh semangat dan berjuang keras pantang menyerah, serta komitmen yang kuat. Berdasarkan pendapat diatas, dapat dismpulkan indikator untuk mengukur motivasi wirausaha seseorang adalah adanya semangat, tanggung jawab, pantang menyerah, dan komitmen yang tinggi. Penjelasan 55 mengenai indicator seseorang yang termotivasi menjadi wirausaha akan dibahas sebagai berikut a. Semangat yang tinggi diperlukan seseorang dalam menjalankan usahanya, karena sukses atau tidaknya usaha yang dilakukan tergantung pada semangat kerja dalam berwirausaha. Menurut Hendro 2011 174 Semangat merupakan energy untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena ada keinginan dan hasrat untuk mencapainya, yaitu adanya unsur manfaat dan tujuan. Sunarto, dalam Ilham 2014 berpendapat Semangat kerja yang tinggi diungkapkan dalam bentuk antusiasme, minat, dan dedikasi yang tinggi terhadap tugas. Semangat untuk berwirausaha merupakan salah satu hal yang terpenting dan salah satu indicator untuk megukur minat seseorang yang ingin berwirausaha menurut Buchari Alma 2011 41. Hal senada juga diungkapkan Hendro, bahwa sumber energy yang dibutuhkan dalam kegiatan kewirausahaan atau kegiatan lainnya adalah mempunyai semangat dan gairah untuk mengerjakannya. b. Tanggung Jawab c. Pantang Menyerah Pantang menyerah merupakan salah satu kunci untuk sukses menjalani hidup. Pantang menyerah juga merupakan kunci utama dalam meraih kesuksesan baik dalam prestasi di bangku kuliah ataupun dalam berwirausaha Hendro 2011 184. Lebih lanjut 56 Hendro menjelaskan bahwa selain modal uang, modal lain yang bisa digunakan untuk menjadi wirausahawan adalah pantang menyerah. d. Komitmen Menurut Hendro 2011 184 Faktor utama untuk membangun sebuah komitmen diri dalam membangun kesuksesan adalah kompetensi. Kompetensi dapat dilihat dari pola kerja, semangat inovasi serta tingkah laku dalam melaksanakan suatu beberapa jenis komitmen yang dapat dibedakan dalam jeis-jenis komitmen tersebut adalah komitmen terhadap diri sendiri, keluarga, bisnis dan lingkungan. Jenis-Jenis Usaha Usaha Mikro Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri Keuangan tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak seratus juta rupiah per tahun. Jumlah tenaga kerja pada usaha mikro 4 orang. Adapun ciri-ciri usaha mikro adalah 1 Jenis barangkomoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti; 2 Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat;  57 3 Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha; 4 Sumber daya manusianya pengusahanya belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai; 5 Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah; 6 Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank; 7 Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP. Dilihat dari kepentingan perbankan, usaha mikro adalah suatu segmen pasar yang cukup potensial untuk dilayani dalam upaya meningkatkan fungsi intermediasi-nya karena usaha mikro mempunyai karakteristik positif dan unik yang tidak selalu dimiliki oleh usaha non mikro, antara lain 1 Perputaran usaha turn over cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap berjalan bahkan terus berkembang; 2 Tidak sensitif terhadap suku bunga. 3 Tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan moneter. Pada umumnya berkarakter jujur, ulet, lugu dan dapat menerima bimbingan asal dilakukan dengan pendekatan yang tepat. 58 Contoh usaha mikro 1 Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan dan pembudidaya. 2 Industri makanan dan minuman, industri mebeler pengolahan kayu dan rotan, industri pandai besi pembuat alat-alat 3 Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar 4 Peternakan ayam, itik dan perikanan 5 Usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, rental komputer, laundry, warnet, ojek dan penjahit konveksi. Usaha Kecil Usaha Kecil sebagaimana dimaksud Undang-undang Tahun 1995 adalah usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih paling banyak dua ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak satu miliar rupiah per tahun serta dapat menerima kredit dari bank maksimal di atas lima puluh juta rupiah sampai dengan lima ratus juta rupiah. Jumlah tenaga kerja pada usaha kecil adalah 5-19 orang. Adapun ciri-ciri usaha kecil yaitu 1 Jenis barangkomoditi umumnya sudah tetap tidak gampang berubah; 2 Lokasitempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah; 59 3 Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha; 4 Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP; 5 Sumberdaya manusia pengusaha memiliki pengalaman dalam berwira usaha; 6 Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal; 7 Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning. Contoh usaha kecil 1 Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja 2 Pedagang dipasar grosir agen dan pedagang pengumpul lainnya 3 Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan; 4 Peternakan ayam, itik dan perikanan; 5 Koperasi berskala kecil. Usaha kecil sering gagal karena kesalahan dari beberapa pengelolaan yaitu 60 1 Pengelolaan uang 2 Pengelolaan usaha dan manajemen 3 Kompetensi 4 Kredit perbankan 5 Membidik pasar 6 Administrasi usaha dan hukum Usaha Menengah Usaha Menengah sebagaimana dimaksud Inpres tahun 1998 adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan usaha bersih lebih besar dari dua ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak sebesar sepuluh miliar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta dapat menerima kredit dari bank sebesar lima ratus juta rupiah sd lima miliar rupiah. Jumlah tenaga kerja pada usaha menengah adalah 20-99 orang. Adapun ciri-ciri usaha menengah yaitu 1 Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi; 2 Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan; 61 3 Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll; 4 Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll; 5 Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan; 6 Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik. Contoh usaha menengah Jenis atau macam usaha menengah hampir menggarap komoditi dari hampir seluruh sektor mungkin hampir secara merata, yaitu 1 Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah; 2 Usaha perdagangan grosir termasuk expor dan impor; 3 Usaha jasa EMKL Ekspedisi Muatan Kapal Laut, garment dan jasa transportasi taxi dan bus antar proponsi; 4 Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam; 5 Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan. Usaha Besar Usaha besar sebagaimana dimaksud Inpres tahun 1998 adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteri a kekayaan usaha bersih lebih besar dari sepuluh miliar rupiah dengan tenaga kerja 100 orang. Adapun ciri-ciri usaha besar sama seperti usaha  62 menengah, perbedaannya hanya terletak di jumlah tenaga kerja dan jumlah kekayaan usaha. Menumbuhkan Minat Berwirausaha Menurut Alma 20101 Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka peluang pekerjaan karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Oleh sebab itu, wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Manfaat adanya wirausaha yaitu sebagai berikut 1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran. 2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan. 3. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang patut dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu adalah orang terpuji, jujur, hidup tidak merugikan orang lain. 4. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu menjaga dan membangun lingkungan. 5. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial, sesuai dengan kemampuannya. 6. Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin,jujur,tekun dalam menghadapi pekerjaan. 7. Memeberi contoh bagaimana kita harus bekerja keras, tetapi tidak melupakan perintah-perintah agama, dekat kepada Allah Swt. 63 8. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros. 9. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan lingkungan. Keuntungan dan Kelemahan Menjadi Wirausaha

CaraMencari Peluang Bisnis Usaha Baru. Peluang Usaha Bisnis. Karena bicara mengenai 'bagaimana', maka fokusnya adalah proses. Yang perlu dipelajari adalah langkah - langkah apa yang perlu dilakukan sehingga bisa menemukan peluang usaha, yang tidak hanya menjanjikan, tetapi sesuai dengan minat dan kemampuan kita mengeksekusinya. 1.

. 138 386 193 364 88 175 303 459

jelaskan dengan singkat bagaimana menumbuhkan minat berwirausaha